VALENTINE DAYS… Pemurtadan


by: M iman taufiqurrahman
Bulan Februari ini, tepatnya tanggal 14, kita akan disuguhi pemandangan serba pink. Aksesoris, interior, eksterior, busana dan lain-lain di dominasi warna Pink dan bentuk love (bentuk daun / hati). Mengapa?. Diyakini bahwa tanggal setiap 14 Februari adalah hari kasih sayang atau yang dikenal dengan VALENTINE DAY’S (disingkat V-day).
---
Berdasarkan kepercayaan (baca kemusyrikan) Romawi Kuno, pada Tanggal 14 februari dilakukan penyembahan kepada dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata atau Ratu dari Dewa dan Dewi bangsa Romawi. Kemudian sehari sesudahnya dilakukan perayaan upacara pensucian serta memohon perlindungan kepada Dewa Lupercus (dewa kesuburan).

Pada tanggal 14 februari 270 M, seorang Pendeta Gereja bernama Santa Valentine menjadi martir, dibunuh penguasa Romawi karena ia menentang kebijakan Kaisar Romawi Raja Calidius II, yang menetapkan untuk melajang bagi para pemuda, agar bisa menjadi tentara kerajaan Romawi yang tangguh.

Santa Valentine ternyata secara diam-diam menikahkan beberapa pemuda Romawi. Dan setelah diketahui maka, Santo Valentine dibunuh (digantung).

Paus Gelasius II (496 M)kemudian menjadikan tanggal 14 februari sebagai hari Valentine untuk mengenang Santo Valentine. Paus Gelasius II menjadikan hari Valentine sebenarnya adalah untuk menandingi tradisi Romawi kuno yang suka merayakan penyembahan kepada Dewa Lupercus (dewa kesuburan), pada tanggal 15 februari. Walaupun pada akhirnya terjadilah akulturasi budaya Gereja dan budaya Romawi.
---
Target awal pemurtadan kaum kafir bukanlah bagaimana kaum mukminin itu merubah agama menjadi kristen atau Yahudi, tetapi merubah pemikirannya dari idiologi tauhid kepada idiologi syirik, termasuk merubah perilaku budaya mukmin yang dengan mudah mengadopsi budaya Jahiliyyah. Kita teringat perkataan Samuel Zwimmer:

"Misi Utama Kita bukanlah menjadikan kaum Muslimin beralih agama menjadi kristen atau yahudi, tapi cukuplah dengan menjauhkan mereka dari Islam....
Kita jadikan mereka sebagai generasi muda Islam yang jauh dari Islam, malas bekerja keras, suka berfoya-foya, senang dengan segala kemaksiatan, memburu kenikmatan hidup, dan orientasi hidupnya semata utk memuaskan hawa nafsunya.."
(Pidato samuel Zwemmer, tokoh Yahudi, dlm Konfrensi Missi di Yerusalem, 1935)

Valentine Days (V-day) yang sering dirayakan setiap tgl 14 Februari, jelas-jelas budaya kaum Pagan (penyembah berhala) yang kemudian diakulturasi dengan budaya Kristen (gereja).

Sampai abad 20, perayaan valentine days menjadi budaya Barat yang ‘menjadi’ wajib bagi kawula muda. Pada V-day itu para kawula muda merayakan dengan hura-hura dan penuh kemaksiatan. Perzinahan dengan pasangan (belum nikahnya) seakan mendapat pembenaran, demi Valentine days.

Parahnya, budaya V-Day yang berasal dari kaum Pagan dan Kristen serta dibesarkan didunia barat, kini menjadi budaya yang diterima baik didunia timur terutama di Indonesia.

Seperti tidak mau ketinggalan, partai politik juga seakan tidak mau ketinggalan momen V-Day tersebut. Bahkan partai islam (PKS Depok) merebut masa muda dengan merayakan (memanfaatkan) V-Day. Hal ini mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.

"Ya selama itu baik, untuk kepentingan masyarakat. Mau valentine atau tidak valentine ya pasti didukung," kata Humas PKS Mabruri kepada okezone, Senin (9/2/2009).

Sungguh naas partai dakwah (PKS), yang didukung ummat ternyata melacurkan dirinya pada budaya kaum pagan dan Kristen tersebut, semua dilakukan demi meraih masa dalam pemilu.

Rasulullah menyatakan bahwa pembebekan (peniruan) terhadap (ritual) suatu kaum, dapat disamakan setara dengan kaum yang diturutinya itu. “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud). Merayakan V-Day berarti menyerupai kaum pagan dan Kristen.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim.” (QS Al Maidah:51)

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”(QS Israa':36)

V-Day bukan hanya budaya tetapi ritual pagan dan Kristen dan jika kaum muslimin mengikutinya maka satu langkah menuju kemurtadan jelas terbuka.
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang-orang kafir setelah kamu beriman.” (QS. Ali Imran : 100)


WAHAI KAUM MUSLIMIN.... AKANKAH KITA MENGEKOR PADA BUDAYA DAN RITUAL PENYEMBAH BERHALA DAN KRISTEN. NAUDZUBILLAH MINDZALIK.

:: Kamuflase / At-Tamwiyah ::


by: m iman taufiqurrahman
[4:142] Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.

Dalam ayat ini dijelaskan dua sifat munafiq: [1] malas melaksanakan tugas pengabdian dan: [2] riya (ingin dilihat / dipuji) jika melaksanakan tugas pengabdian.

Orang mukmin yang terkenai sifat munafiq ini, tetaplah mukmin (munafiq sifati), tetapi dalam hatinya ada penyakit [2:8-9], seandainya tidak segera diobati maka dia akan menjadi Munafiq Khalishan (munafiq sejati).

Sementara munafiq sejati adalah orang kafir yang sengaja masuk kedalam barisan islam dan merusak islam dari dalam (munafiq Madinah), atau orang kafir secara idiologi, tetapi mengaku muslim (munafiq haulal Madinah), dan menghambat barisan Islam untuk mencapai tujuan sucinya [9:101] yaitu tegaknya Khilafah Islam. Baik Munafiq sifati maupun munafiq Khalishan tetap saja munafiq.

***
Amal yang dikerjakan kaum munafiq hanyalah KAMUFLASE dan alat penipu ummat islam. Kamuflase artinya bahwa amal / pekerjaan orang munafiq semata-mata hanya merupakan penyamaran agar dianggap dan diterima oleh masyarakat muslim lainnya. Mereka mengerjakan suatu amalan bukan karena dasar keyakinan, oleh karena itu mereka malas (kassal) dan seandainya dikerjakanpun dengan syarat dilihat orang lain (riya). “Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia”

Jika mereka diperintah dengan amal yang kurang POPULER mereka malas (KASSAL) tetapi jika diperintah dengan perintah yang akan mengangkat populariutasnya di tengah masyarakat dia kerjakan (riya). Riya itu jika kepada sesame atau bawahan untuk mencari popularitas dan jika kepada pimpinan / Rasul adalah untuk ‘menjilat’.

***
Orang munafiq selalu mencari-cari proyek amal yang akan membuat dirinya menjadi ‘dipandang’ hebat atau pahlawan. Sebab dengan begitu maka ucapannya menjadi mudah didengarkan (baca: mempengaruhi) kaum muslimin. Performance yang hebat dan retorika yang fasih hanya kamuflase saja agar memuluskan agenda tersembunyi-nya yaitu menghancurkan Cahaya Islam, meredam gerakan penegakan khilafah, atau agar gerakan penegakan khilafah berhenti sejenak dan atau terintangi.

[63:4]
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

***
Seringkali jika tugas pengabdian itu penuh resiko dan tidak ada celah untuk mencari popularitas atau menjilat pimpinan, bukan hanya membuat kaum munafiqun itu MALAS, bahkan TAKUT. Oleh karena itu kerap mereka mengajukan ijin untuk tidak melaksanakan tugas pengabdian tersebut.

[9:45]
Sesungguhnya yang akan meminta izin kepadamu, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya. (SURAT AT TAUBAH (Pengampunan) ayat 45)

***
Adapun orang mukmin sejati maka apapun tugas pengabdiannya baik yang ia suka maupun tidak suka, baik yang bisa mengangkat popularitasnya maupun tidak, baik yang sukar maupun mudah, baik yang menguntungkan maupun merugikan, akan dilaksanakan tanpa kassal (malas) dan tanpa riya (ingin dipuji atau menjilat pimpinan). Tidak akan mundur dan tidak akan meminta ijin untuk tidak menunaikan tugas pengabdiannya.

[9:44]
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, tidak akan meminta izin kepadamu untuk tidak ikut berjihad dengan harta dan diri mereka. Dan Allah mengetahui orang-orang yang bertakwa. (SURAT AT TAUBAH (Pengampunan) ayat 44)

:: OPPORTUNIS :: (sifat munafiq 1)

by: M. Iman Taufiqurrahman

[4:141] (yaitu) orang-orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu (hai orang-orang mu'min). Maka jika terjadi bagimu kemenangan dari Allah mereka berkata : "Bukankah kami (turut berperang) beserta kamu ?" Dan jika orang-orang kafir mendapat keberuntungan (kemenangan) mereka berkata : "Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang-orang mu'min ?" Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu di hari kiamat dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman

Salah satu sifat kaum munafiqun adalah OPPORTUNIS, yaitu selalu mencari keuntungan dalam suatu kesempatan secara tidak “fair”. Sekaligus, orang yang opportunis, selalu menghindar dari suatu konsekwensi yang merugikan (tidak mau bertanggung jawab).

Kaum munafiq adalah kaum yang Oportunis, mereka selalu mencari-cari kesempatan dalam Islam untuk meraih keuntungan. Keuntungan yang hendak diraih bisa Harta, wanita, Kekuasaan atau popularitas. Dalam waktu yang bersamaan mereka juga mencari-cari alasan atau alibi agar terhindar dari konsekwensi yang merugikan.

***
Sebut saja kisah INDISIPLINER elite pemanah (sniper) pada perang Uhud. Dari 50 pasukan elite pemanah, yang diamanahkan untuk tetap bertahan di puncak uhud, hanya tinggal 10 orang. Mengapa?. Karena ke 40 orang pemanah lainya melihat kemenangan sudah ada di tangan kaum mukminin. Kemudian ia melihat rekan-rekan Mujahid lainya di bawah, sibuk memungut Harta Rampasan Perang (ghanimah). Ke 40 orang tersebut melihat ada kesempatan untuk meraup keuntungan dengan cara ikut memungut barang rampasan perang. Tentu saja gerakan indisipliner tersebut diprovokasi kaum munafiq. Mereka meninggalkan pos pertahanan karena “kurang menguntungkan”.

Pertahanan “puncak Uhud” ditinggalkan 40 orang pemanah, padahal Abdullah Bin Zubair RA sudah memerintahkan mereka untuk tetap bertahan sebagaimana amanah Panglima Perang Uhud yaitu Muhammad Rasulullah SAW.

Akibatnya, musuh islam berhasil menguasai pertahanan kunci dan membunuh 10 syuhada (termasuk Abdullah Bin Zubair). Bahkan drama peperangan Uhud berbalik 180 derajat, Musuh Islam berhasil menghantam pasukan Islam.

Rasulullah SAW mendapat luka berat. Lemparan batu-batu musuh mengenai Nabi SAW. beliau jatuh, dan salah satu dari gigi bagian bawah patah dan bibir bawah juga terluka. Musuh lainnya melukai dahi Beliau. Musuh ketiga memukul Nabi SAW dengan sangat keras dengan pedangnya. Akibatnya dua cincin pengikat helm Nabi SAW menembus ke dalam pipi Beliau. Darah bercucuran dari atas wajah Beliau.

***
Munafiqun Opportunis juga berani merubah ayat-ayat Allah [5:41]. Dirubahnya ayat ayat Allah itu agar sesuai dengan pesan sponsor (penguasa yang dzalim) dan dengan demikian ia meraih sekantung uang perak atau emas dari penguasa [5:42]. Kemudian mereka memutar-mutar lidahnya dan berkata kepada manusia umumnya, bahwa ini adalah berdasar wahyu Allah [2:75-77], padahal bukan berdasar wahyu Allah [3:78]. Mereka adalah para “ulama Suu”, ulama bayaran penguasa yang dzalim (Thaguth).

[3:78] Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui. (ALI 'IMRAN (KELUARGA 'IMRAN) ayat 78)

***
Munafiqun Opportunis berani membelot dari kepemimpinan Rasul dan membocorkan rahasia-rahasia ummat Islam kepada Thaguth / musuh musuh Islam [60:1]. Itu dilakukan karena ada keuntungan duniawi yang akan diraih atau demi menghindar dari kerugian (menjual informasi rahasia Rasul).

***
Munafiq opportunis juga berani menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan duniawi, baik meraih harta, tahta, wanita atau popularitas

[53:29] Maka berpalinglah (hai Muhammad) dari orang yang berpaling dari peringatan Kami, dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi. (AN NAJM (BINTANG) ayat 29)


Inilah: OPPORTUNIS sebagai salah satu sifat Munafiq. Semoga kita terhindar.

GAGAL MENJADI MUJAHID


Dalam mengomentari berbagai peristiwa yang terjadi pada tahun 270 Hijriyah, Ibnul Jauzi menyebutkan adanya seorang lelaki murtad yang bernama Abdullah bin Abdurrahim. Orang yang sengsara ini merupakan salah seorang mantan mujahid yang pernah berjihad bersama kaum muslimin dalam memerangi bangsa Romawi.

Dalam sebuah peperangan, ketika kaum muslimin sedang mengepung salah satu perkampungan milik Romawi, tiba-tiba pandangan Abdullah bin Abdurrahim tertuju kepada seorang perempuan Romawi yang berada dalam benteng pertahanan mereka. Akhirnya dia sangat bernafsu ingin memilikinya.

Dia lupa, tak seorangpun terjamin untuk tidak su-ul khatimah (akhir hayat yang buruk). Dia lupa bahwa maksiat menjadi duta pada kekufuran dan pandangan haram penghantar kepada zina, sementara wanita tetaplah fitnah terberat bagi kaum Adam. Sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ.

"Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada (fitnah) wanita." (Muttafaq ‘alaihi)

Selanjutnya dia mengirimkan sepucuk surat cinta kepada perempuan yang telah menambat hatinya. Isi suratnya menanyakan,"bagaimana caranya supaya saya bisa sampai ke pangkuanmu?"

Perempuan itu membalas,
"kamu harus masuk agama Nashrani dulu, baru kamu bisa naik menjumpaiku?"

Si murtad itu memenuhi permintaannya. Dia memeluk agama Nashrani dan meninggalkan agamanya, lalu dia naik ke atas bentengnya dan menikahinya.

Kaum muslimin sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Mereka sangat terguncang, seakan-akan keadaan berkata, "bagaimana mungkin hati yang sudah memahami Al Qur'an, sekarang menjadi hamba salib dan meningalkan Allah?"

Beberapa waktu kemudian, ketika kaum muslimin melintas di hadapannya ketika dia bersama perempuan kafir pujaannya dalam benteng miliknya, mereka bertanya,
"Wahai Ibnu Abdirrahman, apa yang dilakukan oleh AlQur'an, kitabmu?"

"Wahai Ibnu Abdirrahman, apa yang telah dilakukan ilmumu?"

"Wahai Ibnu Abdirrahman, apa yang telah dilakukan shalat, puasa, dan jihadmu?"


Maka dia menjawab,
"adapun Al Qur'an, sungguh saya telah dijadikan lupa padanya, dan hanya dua ayat saja yang masih teringat hingga sekarang. Seakan-akan Allah membuat saya tetap mengingat keduanya. Yaitu firman Allah Ta'ala,

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

"Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)." (QS. Al Hijr: 2-3)

"Orang-orang yang kafir itu sering kali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. . . ."
al Ayat

Kemudian dia berkata kepada kaum muslimin,
"sesungguhnya saya telah memiliki anak dan harta yang melimpah ruah bersama mereka!"

Maksudnya, dia tidak dapat lagi kembali meninggalkan mereka dan kembali ke pangkuan agama Islam. Akhirnya lelaki murtad mantan mujahid itu berada dalam kerugian nyata dan larut dalam kekufuran. Cahaya iman dalam hatinya telah padam, padahal cahaya itu sebelumnya menjadi pelita dalam sanubarinya.


Untuk itu janganlah sekali-kali tertipu dengan jihah yang telah kita lakukan. Seharusnya kita senantiasa memanjakan doa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ , يَا مُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agamamu. Wahai Dzat yang mengendalikan hati, arahkan hati kami untuk mentaati-Mu."


(PurWD/voa-islam)


*Sumber: DI Bawah Kilatan Pedang (101 Kisah Heroik Mujahidin), karya DR. Hamid Ath-Thahir.

Kontrol populasi [Proyek Depopulation] by: swaramuslim*


Kontrol populasi merupakan praktek paling dasar dari seluruh Konspirasi NWO yg diadopsi dari Ritual kaum Pagan. Praktek ini sangat banyak jenis ragamnya. Dari praktek secara Sukarela seperti misalnya program KB, kondomisasi hingga praktek pemaksaan berupa perang & Ethnic Cleansing termasuk bidang Kesehatan, Makanan dan Konspirasi Penyakit (misalnya Flu Burung) dan Proyek Kemiskinan yang bisa kita buktikan terjadi sehari-hari didepan mata kita.

Bahkan kaum Pagan sudah mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012. (lihat www.december212012.com )

Anda tentu masih ingat dengan isu panas mengenai Proyek Namru-2 beberapa bulan lalu. Siti Fadilah Supari adalah orang Indonesia pertama dalam beberapa dekade ini yang berani menentang kepentingan
Amerika Serikat. Ia menjadi Soekarno di tahun 1960-an. Presiden pertama Indonesia itu dengan gagah berani berteriak, ‘’Go to hell’’, kepada Amerika. ‘’Pergilah ke neraka, Amerika.’’‘’Saya berjuang sendiri. Tapi ini sebuah ketidak-adilan yang bisa menuju pada kehancuran,’’ kata Siti. Betul, ia memang sendiri. Lebih 500 anggota DPR diam saja. Begitu pula anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang lebih sibuk kasak-kusuk untuk memperbesar kekuasaan. Tak ada dukungan pers, tak ada dukungan politisi, cendekiawan, atau siapa pun. Lihat betapa sulitnya tak mau menjadi antek di sebuah komunitas antek.

Februari lalu, ia melansir buku dalam edisi Indonesia berjudul, Saatnya Dunia Berubah, dan dalam edisi Inggris, It’s Time for the World to Change. Kedua edisi buku – dicetak cuma 2000 eksemplar – sudah terjual habis dan sedang dicetak ulang. Padahal buku itu sepi dari publikasi pers. Di buku ini, ia betul-betul menelanjangi praktek WHO, badan kesehatan dunia itu. Bagaimana WHO mewajibkan Indonesia mengirimkan virus flu burung ke laboratoriumnya di Hongkong. Tahu-tahu sampel itu sudah ada di tangan Amerika.

Semuanya Bertujuan Pengurangan Populasi Penduduk Muslim

Berbagai upaya yang disebutkan diatas dikaitkan dengan pencegahan pertambahan populasi penduduk muslim. Ketakutan pertambahan penduduk pada negeri-negeri muslim ditutup-tutupi dengan jargon-jargon “kepedulian terhadap angka kematian ibu; memberi kesempatan untuk hidup sejahtera ; adanya kesulitan pemenuhan konsumsi barang produksi karena SDA terbatas,dll). Teori kontrol populasi dipelopori oleh munculnya teori “Ledakan Penduduk” yang dikeluarkan oleh Thomas Robert Malthus (1798) seorang pemikir Inggris yang ahli pada bidang teologi dan ekonomi. Teorinya menyatakan: Jumlah penduduk dunia akan cenderung melebihi pertumbuhan produksi (barang dan jasa). Oleh karenanya, pengurangan ledakan penduduk merupakan suatu keharusan, yang dapat tercapai melalui bencana kerusakan lingkungan,kelaparan,perang atau pembatasan kelahiran.

Upaya kontrol populasi pada dasawarsa 60-an telah diungkapkan secara terang-terangan oleh para pemimpin Eropa dan Amerika dalam strategi jahat mereka untuk melakukan pemusnahan total terhadap bangsa-bangsa tertentu secara bertahap. Buktinya, pada saat itu Mesir dan India (sebagai Negara yang berpopulasi terbanyak didunia) segera menerapkan program pembatasan kelahiran.

Disamping itu terbukti telah banyak kesepakatan, organisasi gereja dan berbagai lembaga yang mengucurkan dana melimpah untuk merealisasikan program pembatasan kelahiran tersebut, khususnya di Dunia Islam. Misalnya kesepakatan Roma, Lembaga Ford Amerika (yang menyokong apa yang disebut dengan program “kesehatan/kesejahteraan keluarga”), Lembaga Imigrasi Inggris (yang dengan terus terang menyerukan perlindungan alam dengan membatasi pertumbuhan manusia,walaupun harus melalui pembantaian massal).

Bukti lainnya, pada bulan Mei 1991,pemerintah AS telah mengekspose beberapa dokumen rahasia yang isinya berupa pandangan pemerintah AS bahwa pertambahan penduduk dunia ketiga merupakan ancaman bagi kepentingan dan keamanan AS. Salah satu dokumen itu ialah instruksi Presiden AS nomor 314 tertanggal 26 November 1985 yang ditujukan kepada berbagai lembaga khusus, agar segera menekan negeri-negeri tertentu mengurangi pertumbuhan penduduknya. Diantaranya negeri-negeri itu adalah India, Mesir, Pakistan, Turki, Nigeria, Indonesia, Irak dan Palestina.

Dokumen itu juga menjelaskan pula sarana-saran yang dapat digunakan secara bergantian, baik berupa upaya untuk menyakinkan maupun untuk memaksa negeri-negeri tersebut agar melaksanakan program pembatasan kelahiran. Diantara sarana-sarana untuk menyakinkan program tersebut, ialah memberi dorongan kepada para penjabat/tokoh masyarakat untuk memimpin program pembatasan kelahiran di negeri-negeri mereka, dengan cara mencuci otak para penduduknya agar memusnahkan seluruh faktor penghalang program pembatasan kelahiran,yakni faktor individu, sosial, keluarga, agama yang kesemuanya menganjurkan dan mendukung kelahiran.

PBB juga telah mensponsori konferensi pertama mengenai masalah ini pada tahun 1994 di Kairo untuk menganalisa masalah overpopulasi dan mengajukan sejumlah langkah untuk mengkontrolnya. Pada
konferensi itu diperdebatkan sedemikian banyak pendekatan untuk mengkontrol fertilitas, seperti : dipromosikannya penggunaan alat kontrasepsi, perkembangan ekonomi liberal dan diserukannya peningkatan status wanita. Dasar dari konferensi itu adalah suatu penerimaan atas anggapan bahwa pertumbuhan penduduk menyebabkan kemorosotan ekonomi dan dilakukannya usaha-usaha untuk mengkontrol pertambahan penduduk di Dunia Ketiga terhambat oleh keyakinan agama yang mendorong dimilikinya keluarga yang besar dan kurangnya pendidikan bagi wanita.

Usaha-usaha semacam itu menyebabkan diterimanya pandangan bahwa pertumbuhan penduduk menyebabkan efek-efek negatif seperti kemerosotan dan kemandegan ekonomi, kemiskinan global, kelaparan, kerusakan lingkungan dan ketidakstabilan politik. Filosofi semacam itu telah menjadi mesin pendorong bagi PBB dan Bank Dunia. Pertumbuhan penduduk adalah sebuah problem bagi Afrika, Amerika Latin dan Asia dan jika masalahnya mau terpecahkan maka Negara-negara itulah yang harus melaksanakannya. Dalam hal ini, korban yang telah sangat menderita malah dipersalahkan dengan riset empiris yang mendukung asumsi semacam itu.

Di Indonesia telah dibuat program-program yang mendukung upaya kontrol populasi untuk berbagai komunitas yang dikomandoi BKKBN dan LSM lokal, nasional dan asing, diantaranya : untuk kalangan Ibu diterapkan KB dengan slogan hindari 4Ter (Terlalu muda,Terlalu tua, Terlalu sering dan Terlalu dekat). Untuk kalangan bapak diarahkan untuk melakukan kondom dengan segala fasilitasnya dan larangan untuk berpoligami. Untuk kalangan remaja adanya pembatasan usia dewasa 18 tahun sehingga dilarang melakukan pernikahan dini dan pendidikan seks/reproduksi dengan istilah Kesehatan Reproduksi Remaja/KRR yang yang merangsang munculnya naluri seksual dengan slogan “SAVE SEX” dan melarang pernikahan dini.

Untuk kalangan remaja telah dikeluarkan suatu program yang disebut program Dunia RemajaKu Seru (DAKU). Awalnya program DAKU dikenal di negara Uganda, Afrika, dengan nama The World Start With Me, lalu diadaptasi ke beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Kenya, Afrika Selatan, Mongolia, Cina, Pakistan, serta Indonesia. Program ini seperti nya didisain untuk negara-negara yang memiliki populasi banyak. Untuk di Indonesia telah diberlakukan sebagai percontohan di Jakarta pada beberapa sekolah sejak tahun 2005, 2006, 2007 di 12 SMU-SMK Jakarta (yaitu SMAN 100, SMA Angkasa 2 dan SMKN 27, SMAN 67, SMAK 7 Penabur dan SMKN 32, SMA Muhammadiyah 19, SMAN 53, SMK Jaya Wisata Menteng, SMAN 7, SMK Walisongo dan SMAN 105. Saat ini program tersebut juga telah dikembangkan dibeberapa propinsi diantaranya Bali, Sumatera Utara, Lampung dan Jambi. Program ini disosialisasikan terlebih dahulu oleh suatu LSM yaitu World Population Foundation dan LSM lokal Yayasan Pelita Ilmu. Program yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 12-19 tahun, dirancang berbasis teknologi informasi membuat anak-anak remaja bisa langsung secara mudah mengakses berbagai modul-modulnya. Dan yang cukup menarik dalam modul-modul tersebut anak diajarkan untuk bercinta yang sehat tetapi tidak melalui pernikahan dini. Hal ini berarti legalisasi hubungan lawan jenis bahkan di fasilitasi untuk menyalurkan naluri seksualnya tanpa harus dengan pernikahan. (berbagai sumber/HTI)

Milk Powder

Melamine Bahan baku melemine berupa bubuk/powder dan sama putihnya seperti bubuk susu.

Anda masih ingat? kasus Susu Asal AS &China" Mengandung Melamin

Pertannyaannya, bagaimana mungkin 2 jenis produk tsb diatas, bisa tercampur? (istilah permisivenya "tercemar")


Original Sourrce: swaramuslim
klik:
http://www.swaramuslim.com

REVOLUSI DIRI [kisah Mush’aib ra]


Dia adalah seorang “pemuda perlente” yang menjadi pujaan kaum wanita di Makkah. Pemuda yang selalu hidup dengan semerbak Parfum, yang harumnya sering mendahului kedatangannya. Kepandaiannya berkomunikasi dan memecahkan masalah, menjadikan dia selalu ditunggu dikalangan pemuda Makkah saat itu, seakan akan pertemuan apapun tidak lengkap tanpa kehadiran pemuda perlente tersebut.

Dialah Mush’aib Bin Umair, pemuda terkemuka dikalangannya dan hidup bergelimang dengan kemewahan dan asuhan manja ibunya. Jadilah dia sebagai anak yang sangat mencintai ibunya diatas segalanya.

Dakwah Islam sampai ke telinganya, menembus memanah hingga ke akal budinya, diam diam akalnya menyetujui dakwah Islam. Menggetarkan jiwanya hingga, bergemuruh sambil membenarkan ajakan Islam yang langsung dibawakan oleh Rasulullah SAW. Mulutnya akhirnya bergerak sambil keluar suara haru KALIMAT SYAHADAT, tanda ia masuk Islam.

Revolusi total terjadi dalam diri Mush’aib, hingga terpilih menjadi Assabiqunal Awwalun / kader inti perjuangan (PIONER) gerakan Risalah.

Ada sesuatu yang unik dalam dirinya. Dia adalah Pemuda pemberani, siap menghadapi musuh islam manapun, bahkan jika harus menghadapi para pendekar-pendekar Negara Hijaz seluruhnya. Tetapi jika harus berhadapan dengan ibunya, ia lumpuh tak berdaya, takut karena hormat dan sayang kepada Ibunya. Ketakutan kepada Ibunya yang sangat fanatic dengan idiologi BERHALAISME, menyebabkan ia harus menutup rapat-rapat eksistensi dirinya sebagai muslim.

Aktifitas dakwah dan intensitasnya mendatangi pusat gerakan rahasia yaitu di DAARUL ARQAM, rupanya diketahui oleh Badan Intelejen Negara HIjaz. Hingga setelah data awal indikasi keterlibatan Mush’aib dalam gerakan Risalah dipandang cukup, maka intelejen tersebut akhirnya membocorkan eksistensi Mush’aib kepada ibunya sendiri.

Disidanglah Mush’aib di hadapan keluarga besarnya, termasuk ibunya. Kesempitan ini dimanfaatkan dan disulap menjadi kesempatan dakwah bagi Mush’aib. Mush’aib dengan penuh hikmah mengurai intisari keyakinannya yang di sertai argument wahyu yang tak terbantahkan.

Demi mendengar dakwah Mush’aib yang jelas, Ibunya semakin marah. Keyakinan idiologi berhalaisme ibunya , mendorong dia untuk menghantarkan pukulan dan tamparan keras kemuka Mush’aib. Tetapi ketika tamparan itu hendak mendarat dimuka Mush’aib, ditarik kembali tangannya, diurungkan niat untuk memukulnya. Mungkin rasa sayang ibunya, juga wibawa mush’aib yang memancar bak mentari dhuha, yang menyebabkan ia harus menarik kembali niatnya dan mengendalikan emosinya.

Tetapi rasa belanya terhadap idiologi berhalaisme ibunya, akhirnya sangsi berat untuk Mush’aib di berikan pula. Mualilah Mush’aib di boikot oleh ibunya, kemewahan yang selama ini digelontorkan kepada Mush’aib mulai ditarik, aktifitasnya juga dibatasi dengan sangat ketat. Tetapi Mush’aib bukannya berhenti berdakwah. Baginya, Dakwah adalah kehormatan dan jalan menuju kemuliaan, harga dirinya ada dijalan Dakwah Fi Sabilillah. Dia melawan terhadap tekanan ibunya.

Suatu Revolusi diri yang berbalik arah 180 derajat. Anak manja yang sangat sayang dan disayang ibunya, kini harus berhadap-hadapan dengan ibunya dengan penuh permusuhan. Pemuda yang terbiasa dengan gemerlap kemewahan pemberian orang tuanya, kini harus hidup dengan sangat bersahaja, bahkan mungkin serba kekurangan karena diboikot total logistic oleh Ibunya. Kaum wanita yang dulu mengidolakan dan mengidam idamkan nya kini berbalik pada membenci dan menjauhinya. Para pemuda yang dulu selalu menunggu kehadirannya kini malah menutup pintu rapat-rapat akan kehadirannya. Bahkan kini PEMUDA: Mush’aib terpenjara dirumah ibunya dengan pintu yang terkunci rapat.

Terhadap hal ini Rasulullah SAW berkata,
”Dahulu saya melihat Mush’ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudidan ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rosulnya”.

Cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya yang membuat pemuda Mush’aib berani meninggalkan segala kesenangan duniawi menuju keridhaan Allah.

Suatu revolusi diri setelah Syahadat dikumandangkan. Dengan syahadat yang dikumandangkan, tershibghahlah diri Mush’aib dengan shibghah (celupan) Allah. Cinta mati kepada ibunya, kini berubah menjadi cinta yang totalitas kepada Allah dan Rasulnya. Syahadat yang sanggup memutuskan tali ikatan kekerabatan, keduniaan, kesenangan, dan popularitas, jika harus mempertahankan tali ikatan keislaman.

[2:138]
shibghah (celupan) Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghah (celupan) nya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 138)

[2:207] Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya.


Saudara-saudaranya sesama muslim diluar rumah “kurungan” Muhs’aib merencanakan strategi pelarian. Setelah lama rencana disusun, akhirnya Mush’aib berhasil mengelabui ibunya dan para penjaga-penjaganya. Hingga Mush’aib dipilih menjadi salah satu utusan ke Etiopia (habsyi) untuk melaksanakan program dakwah diluar Negara Hijaz.

Kepulangan dari Habsyi (Etiopia), Mush’aib disambut Ibunya dengan kemarahan luar biasa. Hingga hendak mengurungnya lagi. Namun kini Mush’aib semakin mantap, malah menantang ibunya. Hingga ibunya mengancam akan menyuruh orang-orang suruhannya untuk membunuh anaknya sendiri.

Mush’aib kini bukanlah Mush’aib dahulu, Mush’aib kini adalah Mush’aib yang sudah tercelup dengan celupan Allah (Shibghatullah). Ancaman bunuh dari ibunya sendiri tidak sedikitpun membuat dirinya gentar. Ibunya yang melihat anaknya kini yang sudah berubah 180 derajat, kini putus asa meluluhkan anak kesayangannya sendiri. Akhirnya ia lepas anaknya dengan cucuran air mata kesedihan.

Mush’aib pun berlinang air mata. Ucapan perpisahan penuh haru yang diucapkan Mush’aib menguap kelangit tanpa berbalas satu katapun dari ibunya. SUBHANALLAH

MANUSIA , MANUSIA SETAN DAN SETAN MANUSIA [part 2]


KEYAKINAN YANG MENYIMPANG ( I”tiqad Musyawwahah )

Musyawwahah artinya adalah menyimpang atau tidak lurus. Menyimpang disini adalah melenceng dari keyakinan Tauhidy. sehingga yang mencelup keyakinan (hatinya) bukan celupan Allah / Tauhid [2:138], tetapi celupan setan.

Manusia yang keyakinannya berhasil dirusak syetan, maka akan mengalami badai kesyirikan dan pelakunya disebut musyrik (menyekutukan Allah).

Allah SWT mengancam pelaku syirik (musyrikin) dengan ancaman:
~ Tidak akan diampuni dosanya [4:48]
~ Dihapus amal baiknya [39:65]
~ Haram masuk surga [5:72]
~ Tempatnya neraka [5:72]
~ Haram dimintakan ampunan kepada Allah [9:113]
~ Haram berada dalam kepemimpinannya [5:51, 9:23-24]

Syirik itu artinya menduakan, syirik kepada Allah berarti menduakan Allah dalam pengabdian manusia.

Adapun macam-macam kemusyrikan adalah sebagai berikut:

[1] Syirik dalam ke otoritasan Allah

Manusia yang hatinya dikendalikan setan, maka mereka akan berkeyakinan bahwa otoritas tertinggi membuat hukum ada di tangan manusia. Pada intinya mereka (manusia setan) itu su’udzhan (jelek sangka) kepada Allah, mereka memandang bahwa Allah dengan hukumNya tidak sanggup mentertibkan kehidupan manusia, sehingga mereka berani campur tangan dalam membuat hukum. Mereka ikut memerintah (melarang dan memerintah) manusia, padahal mereka tidak ikut menciptakan dan memberi rizki manusia.

Padahal otoritas (kewenangan) tertinggi membuat hukum ada di tangan Allah SWT (QS 12:40, 6:57). Karena Dia-Lah Pencipta dan pemberi rizki manusia.

Adapun manusia setan, memang kurang ajar, mereka berani memberontak pada hak mutlak otoritas Allah dengan cara membuat hukum sendiri (4:60). Si pembuatnya oleh Allah diberi gelar Thaguth (4:60) sementara hukum produknya adalah hukum jahiliyyah (5;50). Adapun yang mengakui, menerima dan atau bahkan mentaatinya disebut penyembah thaguth (5:60).

Atau mereka mencampur adukan hokum Allah ini dengan hukum buatan manusia (2:42), dan inilah kemusyrikan dalam ke otoritasan Allah SWT.


[2] Syirik dalam kedaulatan Allah

Manusia yang hatinya telah dikendalikan setan, maka akan berkeyakinan bahwa kedaulatan itu ditangan manusia, baik ditangan seorang manusia / raja (monarki) atau ditangan manusia kebanyakan (demokrasi). Padahal dunia ini milik Allah dan Allah adalah PEMEGANG KEDAULATAN TERTINGGI atas seluruh makhluqNya. Dialah Al-Malik (penguasa tertinggi) atas seluruh makhluqNya (2:284) dan Dia adalah Maalikin Naas (penguasa manusia) (114:2).

Pemegang kedaulatan tertinggi berarti pemilik kehendak yang mutlak. Apapun yang dikehendakinya mesti terjadi. Dalam system politik yang menganut demokrasi kehendak tertingginya ditangan rakyat. Apapun yang dikehendaki rakyat, maka Negara wajib menjalankannya. Kehendak itu tidak peduli, apakah menentang syari’at atau tidak. Misalnya Allah menyatakan bahwa wanita tidak boleh jadi pemimpin Negara, tetapi dalam system demokrasi wanita bisa jadi pimpinan negara jika rakyat menghendaki. Inilah contoh kemusyrikan dalam kedaulatan Allah.

[3] Syirik dalam ke loyalitasan Allah

Manusia yang hatinya telah dikendalikan setan, maka akan berkeyakinan bahwa ketaatan itu tidak mutlak kepada Allah SWT. Manusia setan bias jadi taat kepada Allah, tetapi juga taat kepada Thaguth. Misalnya ia shalat untuk mentaati aturan Allah, tetapi dalam ekonomi ia malah menerima dan menerapkan hokum KAPITALIS atau SOSIALIS.

Mereka membagi ketaatan. Dalam hal ritual ia taat kepada hokum Allah tetapi dalam ekonomi, politik, social, budaya, pertahanan dan keamanan (IPOLEKSOSBUDMILKAM) ia mentaati hokum yang dibuat oleh manusia. Inilah kemusyrikan dalam keloyalitasan kepada Allah.

Padahal Allah memerintahkan agar beribadah itu adalah dengan memurnikan ketaatan hanya kepada Allah SWT saja (98:5)

Itulah beberapa contoh kemusyrikan yang merupakan pertanda manusia pelakunya telah dikuasai dan dirusak keyakinannya oleh setan.


Tulisan sambungan dari: MANUSIA , MANUSIA SETAN DAN SETAN MANUSIA (PART 1)

MANUSIA , MANUSIA SETAN DAN SETAN MANUSIA [part 1]

by: m. iman taufiqurrahman


[58:19] Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.


[58:20] Sesungguhnya orang-orang yang menetang Allah dan RasulNya, mereka termasuk orang-orang yang sangat hina.


Setan adalah Manusia dan Jin [114:6], yang secara sadar mengganggu manusia agar menyimpang dan menentang dari JALAN ALLAH [15:39-40]. Adapun titik tuju (sasaran) dari GERAKAN setan adalah Aqliyah (pola pikir), I’tiqadiyah (keyakinan), ma’nawiyah (sikap mental) dan Amaliyah (perilaku) manusia. Sehingga seandainya keempat sasaran serang setan itu dapat dikuasai oleh setan, maka lahirlah manusia manusia yang “terkuasai setan”, atau manusia yang berada dibawah kendali setan / manusia setan.

Pada gilirannya nanti, manusia-manusia yang berada dibawah kendali setan itu menjadi “HIZBU SYAITHAN” (golongan setan). Jika sudah menjadi golongan setan berarti ia adalah setan itu sendiri yang kerjanya adalah menentang Allah dan RasulNya.


skemanya adalah sebagai berikut:

[1] --> Setan menyerang pola pikir, keyakinan, sikap mental dan perilaku manusia => GERAKAN SETAN
[2] --> Manusia dikuasai setan baik pola pikir, keyakinan, sikap mental dan perilakunya. Jadilah manusia yang dikuasai Setan =>
MANUSIA SETAN
[3] --> Manusia Setan menjadi hizbus Syaithan (golongan setan) yang kerjanya menyerang manusia dari jalan allah =>
SETAN MANUSIA


POLA PIKIR JAHILY


Jahily artinya adalah kebodohan atau tidak cerdas. Ketidak cerdasan disini bukan bodoh dari ilmu pengetahuan / science. Kebodohan dalam terminologi ini adalah ketidak berhasilannya dia menerima Tauhid [47:19], sehingga yang mencelup pola pikirnya bukan celupan Allah / Tauhid [2:138], tetapi celupan setan.


Manusia yang pola pikirnya telah tercelup dengan celupan setan, maka kerangka berpikirnya bukan wahyu Allah tetapi Ra’yu / persangkaan manusia / filsafat [10:35-36].


Adapun contoh-contoh manusia yang pola pikirnya jahily akan menetapkan kebenaran berdasar isme-isme jahily seperti:


[1] Materialisme [maadiyah]


Materialisme hanya menerima kebenaran jika dapat dibuktikan secara materialis (terlihat, teraba, terdengar). Manusia yang berpola pikir materialisme tidak akan menerima entitas entitas non material. Akhirat (surga neraka), Malaikat, bahkan Allah tidak diterima dan dibenarkan karena bersifat ghaib, dan tidak bisa dibuktikan secara empiris. Materialisme hanya meyakini realitas satu-satunya adalah dunia materi yang syahadah (nampak) sementara hal-hal ghaib dianggap sebagai KEBOHONGAN.


Kaum Musa pernah membantah Musa AS tentang Allah SWT, karena Allah tidak terlihat. [“Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan terang , karena itu kamu disambar halilintar, sedang kamu menyaksikannya ". (AL BAQARAH (Sapi betina) ayat 55)


[1] Rasionalisme [aqlaniyah]


Rasionalisme hanya menerima kebenaran jika dapat dibuktikan secara rasional (masuk akal / rasio). Rasionalisme masih bisa menerima entitas-entitas non material, selama sejalan dengan rasio manusia. Jika materialisme berkeyakinan bahwa realitas satu-satunya adalah materi, maka rasionalisme meyakini bahwa realitas satu-satunya adalah rasio.


Rasionalisme juga masih bisa berkompromi dengan wahyu, jika wahyu Allah itu sejalan dengan nalarnya.


Rasionalisme pada gilirannya nanti, membebaskan rasio manusia untuk menerima apapun yang sejalan dengan rasionya. Bahkan, membebaskan rasio manusia untuk menggugat doktrin-doktrin wahyu Allah (Qur’an) jika dipandangnya tidaK rasional.


Hukum dua bagian untuk laki-laki dan satu bagian bagi perempuan dalam hukum waris, hukum wanita tidak boleh menjadi imam, hukum rajam, potong tangan, qishash, dll, menjadi sasaran empuk kritikan kaum rasionalisme. Karena aturan aturan tersbut dipandang tidak rasional, tidak relevn, tidak sesuai dengan Zaman dll.


Rasionalisme ini pada kesempatan kini berbaju SEKULARISASI, PLURALIS, LIBERALIS [SPILIS].


Al-Qur’an menyatakan bahwa RASIONALISME adalah bentuk dari kekafiran berpikir. “Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka.” [53:23]


Iblis Laknatullah pernah mempertontonkan ke rasionalismeannya dihadapan Allah dan mengkritik kebijakan Allah yang menempatkan Adam As sebagai Khalifah di muka bumi, sementara menurut ‘rasio’ Iblis, saya lebih baik daripada Adam AS [7:12].


[1] eksistensialisme [wujudiyah]


Eksistensialisme meyakini bahwa kebenaran itu bersifat relatif, sehingga ukuran kebenaran itu hanyalah dirinya. Benar jika menurut dirinya benar, tidak peduli apakah itu benar atau salah berdasar wahyu Allah SWT. Eksistensialisme menentukan kebebasan manusia untuk berkeinginan, satu-satunya pembatas adalah kebebasan orang lain. Manusia boleh berkeyakinan dan berbuat apa saja 9 boleh jadi kafir, musyrik, munafiq atau fasiq) sesuai keinginannya, asal tidak merugikan manusia yang lain.


Apapaun yang diyakini dan diperbuat manusia ukurannya hanyalah satu: apakah sesuai dengan keinginannya dan menguntungkan dirinya?, tidak ada pertanggung jawaban di akhirat.


[6:29] Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): "Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan" . (SURAT AL AN'AAM (Binatang ternak) ayat 29)


RASIONALISME , MATERIALISME, EKSISTENSIALISME ADALAH CONTOH-CONTOH KEKAFIRAN DALAM BERFIKIR. CONTOH MANUSIA YANG POLA PIKIRNYA TELAH DIKUASAI SETAN.

TO BE CONTINUED

Manusia Abid Allah dan Abid Thaguth


by: m. iman taufiqurrahman

Manusia adalah makhluq (ciptaan ) Allah SWT [96:1-2], dia ada di dunia bukan atas kehendaknya, tetapi semata-mata kehendak (Iradah) dan kuasa (qudrah) Allah SWT. Asalnya manusia itu “tidak ada”, menjadi “ada” karena diadakan oleh Allah SWT Sang Pencipta [76:1-3].

Karena yang meng-ada-kan (menciptakan) manusia itu adalah Allah, maka yang tahu tujuan dan untuk apa manusia hidup didunia adalah Allah SWT. Sang Pencipta menyatakan bahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk mengabdi (ibadah) kepada Allah SWT [51:56].

Karena tujuan penciptaan manusia itu adalah agar manusia mengabdi kepada Allah, maka Ibadah menjadi TUGAS HIDUP manusia [15:99].

Manusia tidak diciptakan oleh Allah untuk menjadi orang kaya atau orang miskin, sehingga menjadi kaya bukanlah kemuliaan dan menjadi miskin bukanlah kehinaan. Tetapi bagaimana kaya maupun miskin menjadi sarana (wasilah) pengabdian (ibadah) kepada Allah SWT. Orang kaya bisa mengabdi dengan cara bersyukur, orang miskin bisa mengabdi dengan cara bersabar. Tidak juga diciptakan untuk menjadi orang cantik, orang terkenal, orang yang tinggi kedudukan sosialnya, tetapi diciptakan agar menjadi HAMBA ALLAH TA’ALA saja.

Ibadah secara tekhnis adalah “TAAT”, yaitu taat kepada Allah SWT dengan murni dan konsekwen menjalankan DIN ISLAM [98:5]. Menjadi Hamba Allah berarti menjadi manusia yang taat menjalankan aturan Allah didalam Din Islam.

Manusia yang sadar akan purwadaksinya, akan menjadi Hamba Allah Ta’ala. Tetapi sebagian besar manusia justru tidak menyadari jati dirinya, bukannya menjadi hamba Allah (Abid Allah), malah menjadi Hamba Thaguth (Abid Thaguth)[5:60].

IBRAHIM ; SOSOK PEMUDA IDEAL [part 2 ~ tamat]


(3) PEMUDA YANG REVOLUSIONER

Sebagaimana seluruh para Rasul, Ibrahim AS juga memiliki misi revolusi. Yaitu perubahan yang totalitas dan cepat. Suatu perubahan yang hendak meruntuhkan rezim tiranik Raja Namrudz. Didalam misi revolusi-nya, Ibrahim langsung pada akar persoalan yaitu TAUHID (bersifat radikal).

Ibrahim langsung menggemakan Laa Ilaaha Illallah kepada kerajaan tiranik Namrudz, tanpa menggunakan perantaraan ekonomi, social budaya, atau melalui partai politik. Ibrahim langsung menyerukan bahwa OTORITAS tertinggi membuat hukum hanya ada ditangan Allah SWT, bukan ditangan rakyat (demokrasi) atau dinasti raja (monarki) atau ditangan elite elite politik (Aristo demokrasi).

Gema dakwah Tauhid inilah yang secara langsung menyebabkan Namruda berang, karena hak OTORITAS-nya harus dilepaskan dan diserahkan kepada Allah SWT.

 
© 2009 - Cahaya Terang | Free Blogger Template designed by Choen

Home | Top